PARADIGMA MLM

Yuk luruskan paradigma kita dulu tentang MLM...

Apa pentingnya meluruskan paradigma ?

Misalnya begini... Anda punya paradigma yang salah tentang seorang dokter. Dokter itu menari - nari di atas pernderitaan orang. Dokter itu senang jika banyak orang sakit. Ketika dokter sepi pasien maka dia akan berdoa semoga terjadi banyak penyakit. Obat akan laku banyak jika banyak orang sakit parah dan lama.

Contoh paradigma yang salah tentang polisi. Polisi itu pekerjaannya cari duit dijalan. Jika ada orang ga punya SIM polisi dapat duit. Jika ada orang kecelakaan polisi dapat uang damai dari pelaku dan korban. Jika ada pelanggar polisi dapat uang. Jika ada orang kehilangan motor polisi dapat uang dari korban kehilangan. Polisi dapat uang dari memanfaatkan orang - orang yang terkena musibah. Apalagi ada koruptor, polisi pasti dapat milyaran.

Jika paradigma Anda tentang dokter dan polisi masih seperti di atas, maka Anda akan bilang HARAM anak Anda jadi dokter dan polisi.

Itu hanya contoh paradigma salah yang terjadi di masyarakat, harus diluruskan.

Begitu pula dengan MLM.

BAGAIMANA PARADIGMA ANDA TENTANG MLM ?

Paradigma yang salah tentang MLM :

  1. MLM tidak perlu bekerja bisa dapat untung.
  2. MLM memakan harta orang, karena dapat penghasilan dari kerja downline.
  3. MLM produk mark up harga tidak masuk akal.
  4. MLM menguntungkan yang di atas saja.
  5. MLM anggota terakhir rugi.
  6. MLM harus tutup poin setiap bulan supaya bonus cair, dipaksa membeli produk tidak terpakai.
  7. MLM dan lain lain


Mari kita luruskan bagaimana di MLM kami :

  1. Perlu bekerja untuk mendapatkan keuntungan. Sama seperti di bisnis lainnya. Di bisnis MLM setiap orang perlu bekerja keras. Bedanya adalah kita bekerja dengan tim. Tidak bekerja sendirian. Jika Anda tipe salesman mungkin akan cenderung bekerja sendiri.
    Tetapi jika Anda tipe pemimpin Anda akan berpikir bagaimana bekerja bersama tim, Anda mengupgrade kapasitas Anda, mencetak downline - downline Anda gratis, membimbing gratis, memberikan konsultasi gratis, mendampingi mereka di lapangan gratis, sampai mereka mandiri dan siap menerima tongkat estafet kepemimpinan Anda. Lalu Anda mencetak downline yang lain, begitu seterusnya sambil terus berkoordinasi.
    Sebagai pengganti dari biaya - biaya, tenaga, hati, pikiran, dan waktu yang Anda keluarkan saat mendampingi downline Anda, perusahaan akan memberikan Anda PEMBAGIAN KEUNTUNGAN (sesuai marketing plan) ketika PERUSAHAAN mendapatkan UNTUNG dari downline Anda yang berhasil mendapatkan omset untuk perusahaan. Bahkan saat fisik Anda tidak hadir, tetapi ilmu yang Anda berikan kepada downline Anda tetap dihargai oleh perusahaan dengan pembagian keuntungan yang dinamakan bonus pembinaan.
  2. Tidak ada harta orang yang Anda makan di bisnis MLM, apalagi dengan cara batil. Anda dibayar perusahaan karena jasa Anda. Wajar jika pemimpin mendapatkan lebih banyak karena telah bekerja keras memimpin, mendidik dan menduplikasikan sistem. Sama seperti di pekerjaan lain, misalnya seorang manager atau supervisor. manager digaji lebih tinggi karena membina bawahannya termasuk para salesmannya menghasilkan omset, padahal manager tidak ikut berjualan. Bedanya, jika anak buahnya tidak produktif sesuai target perusahaan manager bisa dipecat, sedangkan pemimpin di bisnis MLM tidak dipecat.
  3. Mark up produk di bisnis MLM sebenarnya standard saja. Karena jika berlebihanpun akan kalah bersaing dengan MLM yang lainnya. Sama dengan standard bisnis besar, yang menggunakan rantai distribusi panjang, yang targetnya luas, nasional dan internasional, menghabiskan banyak di biaya marketing. Jangan dibandingkan dengan bisnis sekala kampung yang target marketnya hanya tetangga kanan kiri atau orang lewat saja yang tanpa budget marketing. Selain itu produk yang dipasarkan MLM umumnya memang memiliki NILAI MANFAAT TAMBAHAN, sehingga harganya memang lebih tinggi dibandingkan produk yang mirip namun hampir tidak ada manfaatnya. 
  4. Sistem MLM yang baik adalah menguntungkan yang bawah, menguntungkan yang atas, dan menguntungkan perusahaan. Semua WIN WIN SOLUTION. Semua bisnis juga begitu, sama saja. Jika salah satu tidak untung maka kemungkinan besar bisnis tersebut tidak akan berjalan. Keuntungan yang bisa didapat seorang downline dari upline leadernya adalah pembinaan gratis, konsultasi gratis, pendampingan gratis. Banyak hal.
    Perusahaan juga harus untung supaya bisa berbagi keuntungan dengan para membernya. Dalam hal ini Anda perlu jeli melihat marketing plan perusahaan yang tidak over pay out.
  5. Downline yang terakhir bergabung pun tidak rugi karena mereka membeli sebuah produk yang bisa diambil manfaatnya. Jika produknya diterima masyarakat, bahkan jika perusahaan tutup sekalipun, Anda bisa menjual produknya dengan harga produk langka. Dan kenyataannya hingga saat ini MLM puluhan tahun ada di dunia belum pernah ada yang menjadi anggota terakhir. Dan masih banyak yang awam dengan MLM. Yang ada adalah anggota terakhir sebuah money game yang tutup, atau MLM over pay out dan tutup.
  6. Tidak semua MLM harus tutup poin. Karena jika tidak tutup poin bonus member tidak dibayar, omset hangus.  Meskipun tutup poin bagi sebagian perusahaan ada tujuan baiknya,  banyak juga perusahan MLM yang cukup percaya diri bahwa tanpa ditahan bonusnya pun member akan repeat order produk jika produknya bagus. Apalagi sistem canggih sekarang bisa menerapkan auto repeat order atau automaintain. Member tetap menerima haknya.
  7. MLM hadir untuk membantu teman - teman yang ingin memiliki penghasilan besar tanpa batas meskipun tidak punya latar belakang pendidikan tinggi, tidak punya latar belakang ekonomi yang baik, tidak memiliki pengalaman apapun, tidak punya modal besar, ASALKAN MAU BELAJAR dari UPLINE LEADERnya dan BEKERJA KERAS.